NPM : 22209434
Kelas : 4eb19
Enron adalah perusahaan di Amerika Serikat yang
bergerak di bidang energy. Enron ini memiliki cakupan bisnis di antaranya
adalah listrik, gas alam, pulp , kertas, komunikasi dll. Enron ini awalnya
merupakan rintisan dari Northern Natural Gas Company yang didirikan tahun
1931 di Omaha, Nebraska.
Bayangkan sebuah perusahaan beromzet US$ 100
miliar harus menanggung rugi tak kurang dari $ 50 miliar. Dibandingkan dengan
harga pada Agustus 2000 harga sahamnya terjungkal hingga tinggal
seperduaratusnya. Simpanan dana pension $ 1 miliar milik 7.500 karyawan amblas
karena manajemen Enron menanamkan dana tabungan karyawan itu untuk membeli
sahamnya sendiri. Pelaku pasar modal kehilangan $ 32 miliar. Inilah sebuag rekor
kebangkrutan bisnis terburuk di Amerika sepanjang sejarah. Ironisnya tragedy ini
justru terjadi di negeri yang otoritas pasar modalnya sangan ketat menerapkan
standar transparasi dan pembeberan (disclosure) bagi perusahaan publik.
Kontoversi demi kontroversi segera saja mengiringi
proses penyelidikan sebab-sebab kebangkrutan itu. Pertama-tama, diketahui bahwa
manajemen Enron melakukan wondow dressing, memanipulasi angka-angka laporan
keuangan agar kinerjanya tampak kinclong. Tak kepalang tanggung, pendapatan
di-mark up dengan $600 juta, dan utangnya senilai $ 1,2 miliar disembunyikan
dengan teknik off-balance sheet. Auditor Enron, Arthur Andersen kantor Huston,
dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.
Manipulasi ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah
satu eksekutif Enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu, mulai “berteriak”
melaporkan praktek tidak terpuji itu. Keberanian Watskin yang juga pernah
bekerja di Andersen inilah yang membuat semuanya menjadi terbuka. Kontoversi lainnya
adalah mundurnya beberapa eksekutif terkemuka Enron dan “dipecatnya” sejumlah
partner Andersen. Terbongkar juga kisah pemusnahan ribuan surat elektronik dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma
audit Arthur Andersen.
v Jatuhnya Bisnis
Perusahaan Enron
Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu
saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron
dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan
sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin
terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang
cukup mencengangkan seperti:
- Dalam
waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum
kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata
tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai
entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar.
Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan
pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang
dari US$ 1 miliar.
- Saham
Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada
Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak
yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam
sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan
di berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time,
Fortune, dan Business Week.
v Sebab-sebab Bangkrutnya
Enron
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron
dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah
menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan
utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar [1]. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi
dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai analis
keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak
pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah
menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat
penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam
daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat
ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush.
Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para
politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron
selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
v Pelajaran di Balik
Skandal Enron
Melalui kasus Enron ini dapat ditarik beberapa pelajaran yakni:
- Kebohongan
yang dilakukan pada sebuah sistem terbuka seperti organisasi Enron cepat
atau lambat pasti akan terbongkar.
- Kasus-kasus
kejahatan ekonomi tingkat tinggi selalu saja mengorbankan kepentingan
orang banyak. Telah terjadi pelanggaran terhadap kode etik berbagai
profesi seperti akuntan, pengacara dan lain sebagainya, dimana segelintir
profesional tersebut serakah dengan memanfaatkan ketidaktahuan dan
keawaman banyak orang. Hal ini mengakibatkan bencana yang mencelakakan
banyak pihak: ribuan pekerja, pemegang saham, para pemasok, kreditor, dan
pihak-pihak lainnya.
- Terbongkarnya
praktek persekongkolan tingkat tinggi ini menjadi bukti bahwa praktek
bisnis yang bersih dan transparan akan lebih langgeng (sustainable).Prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (good
corporate governance) harus dijaga dan dipelihara. Pengelolaan haruslah
dilakukan secara transparan, fair, akuntabel, serta menjaga keseimbangan
lingkungan.
Menurut penilaian saya,
secara moral yang bertanggung jawab atas kejatuhan Enron adalah:
- Pemerintah AS, dalam hal ini
SEC, yang sangat tidak menjaga kepentingan investor untuk mendapatkan
iklim investasi yang sehat dan aman. Malah pejabat SEC terlibat dalam
mempermudah Enron untuk mempraktekan kecurangannya dengan membiarkan Enron
“menggoreng” laporan keuangannya.
- Para pemimpin Enron, baik
Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, apalagi Andrew Fastow, dan juga beberapa
karyawan Enron lainnya yang secara sadar dan sengaja terlibat dalam
manipulasi nilai aset dan laba perusahaan yang membuat investor tertarik
menanamkan modalnya padahal mereka baru saja membakar banyak uangnya.
- Arthur Andersen, sebagai
auditor seharusnya mereka memeriksa dengan obyektivitas dan independensi
yang tinggi, namun karena terbujuk oleh uang mereka malah terlibat dalam
manipulasi laporan keuangan Enron yang pada akhirnya merugikan banyak
pihak sampai milyaran dolar AS. Sungguh luar biasa kecurangan ini
sampai-sampai disebut sebagai kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke
20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar